keatz

Friday, December 01, 2006

Wakil Kita



Berita seputar kelamin emang gak ada habisnya. Kali ini yang bikin penasaran adalah videomesum yang melibatkan seorang laki-laki yang diduga salah satu anggota DPR dengan seorang perempuan yang diduga penyanyi dangdut. Bisa jadi dalam hitungan detik, rekaman video tersebut sudah merebak ke seluruh penjuru dunia. Seperti virus HIV yang hari ini diperingati.

Seperti para praktisi pemasaran bilang, kalo segala sesuatu sudah punya nama dan bisa menjaga "brand equity"nya, maka topik apa pun pasti cepat direspon masyarakat. Coba simak aja demam pesta sepakbola Piala Dunia, walaupun lima tahun sekali diadakan. Orang pasti membicarakan. Nah, berhubung nama DPR sebagai brand sudah melekat di otak masyarakat, maka cepat sekali menjadi bahan pembicaraan. Kita bisa memilah sendiri, apakah selama ini respon masyarakat terhadap DPR itu negatif atau positif.

Kalau pun selama ini raport DPR masih merah, alangkah kasihannya anggota-anggota lain yang berusaha membirukannya. Sementara itu, segelintir anggota lain begitu tega menginjak kepala rakyat yang harus dibelanya. Andaikata KEKUASAAN tidak begitu populer dan tidak merupakan keharusan untuk diburu di benak para wakil rakyat, kita tidak perlu repot antri minyak, tidak perlu kuatir pajak yang kita bayar dipakai untuk ganti rugi Lumpur Lapindo, tidak selalu mengutuk sopir metromini yang memotong jalan, tidak usah capek capek cari hutang untuk menyekolahkan anak...dan "tidak-tidak" yang lain.

Bagaimana kalau ternyata di video mesum itu benar-benar anggota DPR? Ada dua pilihan yang "garing". Pertama,.. ya udahlah, kita tinggal menambahkan daftar hitam yang sudah memenuhi raport merah. Itu sih udah biasa. Kedua, ya udahlah, kita doakan mereka bertobat dan semoga mereka bisa memperbaiki di masa depan. Ah!! garing banget sih... abis gimana...Kalaupun mereka mau bener-bener berubah dan berbakti pada negara, mereka tinggal membongkar file lama, dan membaca lagi janji-janji mulia kepada rakyat, terus melaksanakannya dengan setulus hati. Setulus hati Nabi.